Senin, 28 April 2014

Berikut ini adalah salah satu kutipan dari artikel dalam Majalah ini dengan judul Tata Laksana Diabetes Melitus saat Puasa Ramadhan oleh M Adi Firmansyah, “Lima hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pasien diabetes yang menjalankan puasa yakni  (1) tata laksana bersifat individual;(2) pemantauan kadar teratur glukosa darah; (3) nutrisi tidak boleh berbeda dari kebutuhan nutrisi harian;(4) olahraga tidak boleh berlebihan dan (5) pasien harus tahu kapan membatalkan puasa.”
Beberapa artikel lainnya juga dapat anda dapatkan di Situs Resminya dengan file-file secara terpisah di cdk_204_Penyakit Dalam. 
Adapun, jika pembaca berkehendak mendownload majalah cdk secara utuh bisa didapat di Kompilasi cdk_204_Penyakit Dalam Komplit.pdf.
Semoga bermanfaat.

Kamis, 24 April 2014

PEMBERIAN OBAT-OBATAN 

DENGAN INFUS ( DRIP)

1. DOPAMIN HIDROKLORIDA

Indikasi:

  • Untuk penanggulangan syok syndrome
  • Pre syok, severe hypotension

Kontra indikasi:

  • Pasien Dehidrasi
  • Hypotiroidism

Dosis:

  1. Dosis kecil : 1 - 5 mcg/BB/menit. Memperbaiki aliran darah ke ginjal, jantung dan otak.
  2. Dosis sedang : 5 - 10mcg/BB/menit.Meningkatkan denyut jantung dan tekan darah.
  3. Dosis berat : > 10mcg/BB/menit. Vasokonstriksi perifer dan dapat menimbulkan aritmia jantung.

Cara pemberian:


A. Memakai Mikro drip ( Buret)
Contoh: 200 mg Dopamin dilarutkan dalam 100 cc D5%

B. Memakai syringe Pump/ infus pump
Contoh: 400 mg Dopamin dilarutkan dalam 500 cc D5% dosis 5 mcg / menit BB 50 kg


2. DOBUTHAMIN HYDROKLORIDA (DOBUTHREX)

Indikasi:

  • Pengobatan syok syndrom
  • Pre syok, severe hypotension

Kontraindikasi:

  • Bukan untuk koreksi aritmia, ventikel fibrilasi
  • Hypothyroidism

Dosis

  • Dosis = 1 - 20 mcg/ BB/ menit

A. Memakai Buret (micro drip)


Contoh : Dobutrex 250 mg dalam 50 cc D5%

B. Memakai Syringe pump/ infus pump


Contoh : Dobutrex 250 mg dalam 50 cc D5% / NaCl 0,9%

3. LIDOCAIN / XYLOCARD

Indikasi :

  • VES sering atau > 6 x/mnt
  • VES yang berturut-turut
  • VES multivokal
  • Aritmia ventrikel yang mengancam

Kontra indikasi

  • AV Blok grade II & III
  • Bradicardia

Dosis Standar :

  • Dosis = 1 - 4 mg / menit
A. Memakai Burret ( micro drip) :


Contoh : 500 mg xylocard dalam 100 cc D5%


B. Memakai Syringe Pump / infus pump


Contoh: 500 mg xylocard dalam 200 cc D5%

4. ISUPREL (ISOPROTENOROL HIDROCLORIDA)

Indikasi :

  • Untuk meningkatkan curah jantung dan kerja myocard
  • Penanganan untuk henti jantung , ventricular tachicardie.

Kontra indikasi :

  • Tachiaritmia ,
  • Tachicardi yang disebabkan intoksikasi digitalis ,
  • Angina pectoris.

Dosis

  • Dosis drip : 1 - 4 mcg / mnt
A. Memakai Buret (microdrip) :

Contoh : 0,2 mg Isuprel dalam 100 cc D5%


B. Memakai Syringe Pump / infus pump


Contoh : 0,2 mg Isuprel dalam 50 cc D5%

5. ADRENALIN (EPHINEPRIN HIDROCLORIDA)

Indikasi :

  • Meningkatkan aliran darah myocard dan susunan saraf pusat saat ventilasi dan kompresi (RJP).
  • Merubah VF halus menjadi kasar

Kontra indikasi :

  • Dilatasi jantung, kerusakan organ otak, coronary insufficiency,
  • syok setelah anesthesi umum, anesthesi extremitas.

Dosis

  • Dosis drip : 1 - 4 mcg / mnt
A. Memakai Burret (mikro drip)

6. NITROGLICERIN (NITRBID)

Indikasi

  • Sangat efektif untuk mengatasi angina atau unstable angina pectoris.
  • Chest pain yang tidak hilang dengan nitrobat.

Kontra indikasi :

  • Hypotensi
  • Severe Anemia
  • Arterial Hypoxemia
  • Pericardial Tamponade.

Dosis

  • Dosis : mulai 5 mcg / mnt
A. Memakai Buret (micro drip) :

Contoh : 5 mg nitrobid dalam 100 cc D5%


B. Memakai Syringe Pump / infus pump


Contoh : 5 mg nitrobid dalam 50 cc D5%

7. SODIUM NITROPRUSIDE (NIPRIDE)

Efek kerja :

  • Vasodilatasi perifer
  • Untuk hypertensi sebagai vasodilator

Indikasi :

  • Krisis Hypertensi

Dosis

  • Dosis awal : 0,5 - 1,5 mcg / BB
A. Memakai Buret (micro drip):


Contoh : 50 mg nipride dalam 100 cc D5%

B . Memakai Syringe Pump / infus pump


Contoh : 50 mg nipride dalam 200 cc D5%


8. STREPTOKINASE (Trombolitik)

Indikasi:

  • Usia 70 tahun
  • Sakit dada khas infark/equivalent lebih dari 20 menit, tidak hilang dengan pemberian nitrat
  • Dalam 12 jam sejak mulainya sakit dada
  • ST elevasi >0.1mv pada sekurang-kurangnya 2 sandapan

Kontra Indikasi:

  • Active bleeding
  • Suspek diseksi aorta
  • Trauma kepala yang baru/adanya neoplasma intracranial
  • Diabetic hemorrhagic retinophaty
  • Kehamilan
  • Reaksi allergi sebelumnya terhadapobat trombolitik.
  • Tekanan darah >200/120 mmHg.
  • Riwayat CVD hemorhagic
  • Hati-hati pada penderita yang telah mendapat streptokinase sebelumnya.
    • Bila <1 tahun beri obat rTPA (Recombinat Tissue Plasminogen), dosis rTPA: 100mg dalam 3 jam dengan cara 10 mg bolus, 50mg diinfus dalam 1 jam lalu sisanya 40 mg diselesaikan dalam dua jam berikutnya.

Dosis

  • Dosis= 1,2 juta / jam

A. Memakai Syringe Pump / infus pump


Note: Untuk satu kali pemberian atau bisa diulang, lalu dilanjutkan dengan:
  1. Heparin bolus 5000 = 1 cc IV; kemudian
  2. Heparin 1000 / jam infus selama 5 hari

9. HEPARIN (HEPARINISASI DRIP)

Indikasi:

  • Pencegahan dan penanganan terhadap trombosis vena dan emboli arteri.
  • Pencegahan terhadap pembekuan pada arteri dan pada bedah jantung.
  • Sebagai anticoagulan pada transfusi darah.

Kontra Indikasi:

  • Penyakit perdarahan
  • Trombositopenia,
  • Hemophilia,
  • Peptic ulcer,
  • Jaundice,
  • Severe Hypertension.

Dosis

  • Dosis: 1000 U / jam
A. Memakai Syringe Pump / infus pump

Contoh: 1 cc = 5000 U Kemasan: 1 flacon = 5 cc = 25.000 U Dosis : 1000 U / jam Campuran 5 cc = 25.000 U heparin dalam 250 cc D5%

B. Memakai Buret (mikro drip) :

Campuran 25.000 U heparin dalam 100 cc D5%

10. INSULIN DRIP

Indikasi : Untuk therapy DM

Kontra indikasi : Hypoglycemia

Dosis pemberian :
                 Gula darah                RI               Infus
                 
                 145 - 220mg%         12 / jam         3 cc / jam
                 
                 220 - 430mg%         29 / jam         6 cc / jam

11. ALBUMIN

Indikasi :

  • Hypovolemia,
  • Syok,
  • Hypoproteinaemia,
  • Burn

Kontra Indikasi :

  • Cardiac Failure,
  • Chronic Anemia,
  • Renal Insufficiency
Rumus : D = Desired Albumin Level(Batas Albumin yang diinginkan = nilai albumin normal) A = Actual Albumin Level (nilai albumin hasil lab) BW = Body weight * = Normal plasma volume adalah 40 ml /BB =volume plasma ** = Untuk merubah ml menjadi 100ml. Contoh : Nilai albumin pasien dari hasil lab = 2,5 gr % Nilai albumin pasien yang diinginkan untuk naik = 3,5 gr% BB = 60 kg
Plasbumin 25 % 100 cc. Jadi perlu 2 botol

12. Na- BICARBONAT.

Indikasi: Untuk koreksi asidosis metabolik dan acid intoksikasi

Contoh : Hasil BE dalam blood gas = - 10 ; BB = 50 kg Maka Bicnat yang dibutuhkan

Note :
  • 1 cc bicnat = 1mEq
  • Untuk pemberiannya ½ di bolus dan ½ di drip
Untuk anak pemberian drip dicampur 4 : 1 ( 4 bicnat : 1 D5%)

13. KALIUM / POTASIUM

Indikasi : Untuk koreksi KCL (hypokalemia)

Normal kalium = 4,5 - 5,5 mEq an 100 cc D5% diberikan dalam 1/2 jam atau 2 jam (tergantung order dokter) Defisit = Hasil kalium dalam darah (hasil lab) Contoh : Hasil lab. Kalium pasien : 2,5 mEq BB : 10 kg

14. MAGNESIUM

Konversi : a mmol MgSO4  

Contoh : Dosis = MgSO4 33,3 mmol / 24 jam


  1. Sediaan MgSO4 20% = 1 gr / 5 cc Dosis : MgSO4 = 4 gr / 24 jam = 4 x 5 cc / 24 jam = 20 cc / 24 jam

  2. Atau Sediaan MgSO4 50% = 1 gr / 2 cc Dosis : MgSO4 = 4 gr / 24 jam = 4x2 cc / 24 jam = 8 cc / 24 jam

15. MORPHIN

Indikasi : Menghilangkan rasa sakit dalam waktu yang lama

Kontra indikasi :

  • Depresi pernafasan,
  • Penyakit obstruksi jalan nafas
  • Kkelainan fungsi hati
  • Ilieus paralitik
  • Sensitif terhadap morphin , kehamilan.

Dosis : 10 mcg / kg BB / jam


Contoh : dosis : 10 mcg morphin ; BB : 50 kg Campuran : 1 amp. = 10 mg morphin in 50 cc D5%

Indikasi :

  • Asthma
  • Bronchopneumonia
  • Bronchitis
  • Paroksimal dyspnoe dengan gagal jantung kiri

Efek samping :

  • Mual sampai muntah
  • Hipotensi
  • Tachicardia

Kontra indikasi :

  • Peptic ulcer
  • Alergi terhadap aminophilin
  • Active gastritis.
Kemasan : Aminophilin : 1 amp. = 10 cc = 250 mg Dosis : Normal 0,1 mg / kg BB / jam Maintenance 0,5 mg / kg / hari Dosis loading pada dewasa 6 mg / kg Contoh : 250 mg aminophilin in 200 cc D5%

Cara Pemberian MgS04 pada Preeklamsia dan Eklamsia


Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk mencegah kejang atau kejang berulang.
Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4 dalam 6 jam sesuai prosedur.

Syarat pemberian MgSO4

  • Tersedia Ca Glukonas 10%,
  • Ada refleks patella
  • Jumlah urin minimal 0,5ml/kg BB/jam

Cara pemberian dosis awal

  • Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml akuades
  • Berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 20 menit
  • Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 g MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM di bokong kiri dan kanan

Cara pemberian dosis rumatan

  • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/Ringer Asetat, lalu berikan secara IV dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam, dan diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila eklampsia)
Untuk memudahkan mengingat dan menelusuri kemungkinan – kemungkinan penyebab penurunan

kesadaran dengan istilah “ SEMENITE “ yaitu :
S : Sirkulasi
Meliputi stroke dan penyakit jantung
E : Ensefalitis
Dengan tetap mempertimbangkan adanya infeksi sistemik / sepsis yang mungkin
melatarbelakanginya atau muncul secara bersamaan.
M : Metabolik
Misalnya hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia, koma hepatikum
E : Elektrolit
Misalnya diare dan muntah yang berlebihan.
N : Neoplasma
Tumor otak baik primer maupun metastasis
I : Intoksikasi
Intoksikasi berbagai macam obat maupun bahan kimia dapat menyebabkan penurunan
kesadaran
T : Trauma
Terutama trauma kapitis : komusio, kontusio, perdarahan epidural, perdarahan subdural, dapat
pula trauma abdomen dan dada.
E : Epilepsi
Pasca serangan Grand Mall atau pada status epileptikus dapat menyebabkan penurunan
kesadaran.

The major causes of unconsciousness: FISH SHAPED

Faint - a brief and temporary loss of consciousness
Infection - may produce a very high temperature leading to convulsions, especially in infants
Shock - caused by a failure of the circulatory system
Head injuries - concussion the brain has been badly shaken
Compression-due to a build up of pressure in the skull
Stroke - caused by an interruption of the blood supply to brain tissue resulting in oxygen deprivation
and death of tissue
Heart disease - angina caused by a narrowing of the blood vessels which supply the heart muscle.
Heart attack which occurs when the heart muscle is deprived of oxygen and death of tissue
results
Asphyxia - results in an inadequate supply of oxygen to the brain leading to unconsciousness and
eventual death
Poisons - any substance that if taken into the body in sufficient quantity is capable of destroying life.
They may be injected, inhaled, absorbed or ingested
Epilepsy - various types exist but they all involve some degree of electrical disturbance in the brain
Diabetes - caused by the bodies failure to regulate the amount of sugar in the blood stream. Two
emergencies can occur hypoglycaemia or hyperglycaemia


Tatalaksana sesuai dengan penyebab penurunan kesadaran.
Fase akut :
  • Perhatikan kebutuhan cairan dan elektrolit
  • Atasi demam dengan PCT (10 mg /KgBB perkali pemberian) atau Ibuprofen (20 mg/Kg BB per kali pemberian) 3 – 4 kali sehari
  • Atasi kejang dengan :
    • DZP (0.3 mg/kg BB per kali beri IV), (5 mg untuk BB < 10 kg, 10 mg untuk BB>10 kg per rectal)
    • Luminal : 30 mg à neonatus, 50 mg à usia 1 bln – 1 thn, 75 mg à usia > 1 thn secara IM
    • Midazolam (0.2 mg /KgBB) intra nasal


Profilaksis 
  • Fenobarbital 4-5 mg/Kg BB per hari
  • Asam valproat 15-40 mg/Kg BB per hari
  • Profilaksis intermittent dilakukan dengan memberikan diazepam dosis 0,5 mg/kg BB perhari, per oral pada saat anak menderita demam. Sebagai alternatif dapat diberikan profilaksis terus menerus dengan fenobarbital.
  • Memberikan diazepam per rektal bila terjadi kejang.
  • Pemberian fenobarbital profilaksis dilakukan atas indikasi, pemberian sebaiknya dibatasi sampai 6 – 12  bulan kejang tidak berulang lagi dan kadar fenoborbital dalam darah dipantau tiap 6 minggu – 3  bulan, juga dipantau keadaan tingkah laku dan psikologis anak.




Terapi Meylon (biknat) pada Acidosis Metabolik


Dosis = BE (base excess) x 1/3 BB

Substitusi bila asidosis metabolik, biknat < 15 mEq/L

1 amp bicarbonate 44-45 mEq

Pemberian :
  • IV bolus
  • Mula-mula beri setengah dari kebutuhan
  • Periksa AGDA (jika normal) &rarr; Stop
  • Jika kurang dari normal, berikan setengah lagi

Analisa Gas Darah

Analisa Gas Darah
Asidosis Parameter Alkalosis
7.35 PH 7.45
45 Pa CO2 35
-2 BE +2
22 HCO3 26

  • Pada kasus ini dapat dilakukan RJP  bersamaan dengan pemberian SA  1 amp dan dapat diulangi setiap 2-3 menit sesuai kebutuhan serta pantau dengan monitoring di HCU
  • Berikan larutan NaCl O.9% dan berikan secara cepat 1-2 fls
  •  Bila terjadi apnoe akibatnya banyaknya slam segera lakukan penyedotan dengan suction
  • Bila napas sudah spontan dan nadi sudah teraba dapat dilanjutkan dengan pemberian dopamin.

Popular Posts

New Comments