Jenis-jenis Kejang
Kejang adalah perubahan fungsi
otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktifitas neuronal yang
abnormal dan sebagai pelepasan listrik serebral yang berlebihan. Aktivitas ini
bersifat dapat parsial atau vokal, berasal dari daerah spesifik korteks
serebri, atau umum, melibatkan kedua hemisfer otak. Manifestasi jenis ini
bervariasi, tergantung bagian otak yang terkena.
Penyebab kejang mencakup factor-faktor
perinatal, malformasi otak congenital, factor genetic, penyakit infeksi
(ensefalitis, meningitis), penyakit demam, gangguan metabilisme, trauma,
neoplasma, toksin, gangguan sirkulasi, dan penyakit degeneratif susunan saraf.
Kejang disebut idiopatik bila tidak dapat ditemukan penyebabnya.
Epilepsi adalah gangguan yang ditandai
dengan kejang yang kronik, kejang yang terutama berasal dari serebri
menunjukkan disfungsi otak yang mendasarinya. Epilepsy sendiri bukan suatu penyakit.
Insidens
Sedikitnya kejang terjadi
sebanyak 3% sampai 5% dari semua anak-anak sampai usia 5 tahun, kebanyakan
terjadi karena demam.
Jenis Kejang
A. Kejang Parsial
Kejang Parsial
Sederhana
1. Kesadaran
tidak terganggu; dapat mencakup satu atau lebih hal berikut ini:
- Tanda-tanda motoris→kedutaan pada wajah. Tangan, atau salah satu sisi tubuh : umumnya gerakan kejang yang sama.
- Tanda atau gejala otonomik→muntah berkeringan, muka merah, dilatasi pupil.
- Gejala somatosensoris atau sensoris khusus→-mendengar musik, merasa seakan jatuh dari udara, parestesia.
- Gejala psikik→dejavu, rasa takut, sisi panoramic.
Kejang parsial komplesk
1. Terdapat
gangguan kesadaran. Walaupun pada awalnya sebagai kejang parsial simpleks.
2. Dapat
mencakup otomatisme atau gerakan aromatic—mengecapkan bibir, mengunyah, gerakan mencongkel
yang berulang-ulang pada tangan dan gerakan tangan lainnya.
3. Dapat tanpa otomatisme—tatapan terpaku.
B. Kejang Umum (Konvulsif atau
Non-Konvulsif)
Kejang Absens
1. Gangguan
kewaspadaan dan responsivitas.
2. Ditandai
dengan tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari 15 detik.
3. Awitan
dan khiran cepat, setelah itu kembali waspada dan berkonsentrasi penuh.
4. Umumnya dimulai pada usia antara 4 dan 14 tahun
dan sering sembuh dengan sendirinya pada usia 18 tahun.
Kejang Mioklonik
ΓΌ Kedutaan-kedutaan involunter pada otot atau
sekelompok otot yang terjadi mendadak
Kejang Mioklonik→Lanjutan
1. Sering
terlihat pada orang sehat selama tidur, tetapi bila patologik, berupa
kedutaan-kedutaan sinkron dari leher, bahu, lengan atas dan kaki.
2. Umumnya
berlangusung kurang dari 15 detik dan terjadi didalam kelompok.
3. Kehilangan
kesadaran hanya sesaat
Kejang Tonik-Klonik
1. Diawali
dengan hilangnya kesadaran dan saat tonik, kaku umum pada otot ektremitas,
batang tubuh, dan wajah, yang langsung kurang dari 1 menit.
2. Dapat
disertai dengan hilangnya kontrol kandung kebih dan usus.
3. Tidak
adan respirasi dan sianosis
4. Saat
tonik diikuti dengan gerakan klonik pada ekstremitas atas dan bawah.
5. letargi,
konfusi, dan tidur dalam fase
postical
Kejang Atonik
1. Hilangnya
tonus secara mendadak sehingga dapat menyebabkan kelopak mata turun, kepala
menunduk atau jatuh ketanah.
2. Singkat, dan terjadi tampa peringatan.
Status Epileptikus
1. Biasanya. Kejang tonik-klonik umum yang terjadi
berulang.
2. Anak tidak sadar kembali diantara kejang.
3. Potensial untuk depresi pernapasan, hipotensi,
dan hipoksia
4. memerlukan pengobatan medis darurat dengan segera.